• Pelayanan Poliklinik : Senin - Jumat 8:00 - 16:00 WIB

Minggu, 8 September 2024 : WIB

program-inovasi-rsd-dr-soebandi-j-ngepods-podcast-penting-prevention-of-stunting-sebagai-sarana-edukasi-dalam-upaya-menurunkan-angka-stunting

10 Mei 2024

PROGRAM INOVASI RSD dr. SOEBANDI J-NGEPODS “PODCAST PENTING-PREVENTION OF STUNTING” SEBAGAI SARANA EDUKASI DALAM UPAYA MENURUNKAN ANGKA STUNTING

RSD dr. Soebandi berupaya untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan di Faskes melalui kegiatan podcast zoom J-NGEPODS (Jember Ngepodcast) Bersama Soebandi Beken Jember Keren dengan judul Podcast Penting - Prevention of Stunting yang berlangsung pada hari ini, Jumat 19 April 2024.

Kegiatan J-NGEPODS kali ini adalah podcast ke 10 yang telah diselenggarakan oleh RSD dr. Soebandi pada tahun 2024. J-NGEPODS adalah upaya RSD dr. Soebandi untuk memberikan pelayanan prehospital mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi untuk mendukung kejar tumbuh pada anak dengan indikasi stunting melalui pemberian informasi yang cerdas dan akurat dari para ahli.

Narasumber yang memberikan materi kali ini adalah dr. Nurul Ima Suciwiyati, M.Ked. Klin, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak dan Anis Nurlaili, SST, RD selaku Ahli Gizi sekaligus Kepala Instalasi Gizi RSD dr. Soebandi. Podcast kali ini dipandu oleh host Ni Made Agustina I , S.Ked yang merupakan Dokter Muda RSD dr. Soebandi.

Podcast diawali dengan sambutan dari dr. Wiwik Supartiwi, M.Kes selaku Wakil Direktur SDM dan Diklit RSD dr. Soebandi sekaligus membuka acara. Beliau mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan podcast serta mengajak pemirsa untuk menyimak penjelasan dari pemateri hingga akhir acara, agar mendapatkan informasi yang tuntas terkait pencegahan stunting. Kabupaten Jember berusaha untuk menuntaskan kasus stunting yang berkaitan dengan banyak faktor salah satunya adalah nutrisi yang kurang terpenuhi. Harapannya melalui podcast ini RSD dr. Soebandi dapat memberikan edukasi dan daya ungkit kepada masyarakat agar dapat mencegah stunting dan mengantisipasi terjadinya dampak yang ditimbulkan stunting di masa yang akan datang.

Stunting merupakan kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 dengan standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis. Dalam jangka pendek stunting mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan otak serta gangguan pertumbuhan masa otot yang berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang stunting dapat mengakibatkan terganggunya kemampuan kognitif dan performa belajar.

Stunting berkaitan erat dengan asupan dan penggunaan nutrisi di dalam tubuh. Malnutrisi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti asupan gizi yang tidak adekuat, meningkatnya kebutuhan zat gizi, meningkatnya kehilangan zat gizi. Hal yang menjadi faktor pemicu asupan zat gizi yang tidak adekuat meliputi adanya gangguan sosial, gangguan fungsional tubuh seperti gangguan menelan, menghisap, dan permasalahan pada nafsu makan.

Keadaan stunting bilamana tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat memperlambat laju pertumbuhan linier. Pada studi observasi 40 tahun, kondisi orang dewasa yang pernah mengalami malnutrisi sedang hingga berat pada periode 1 tahun pertama kehidupan cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak pernah mengalami malnutrisi.

Fungsi imunitas akan terganggu pada anak yang malnutrisi. Malnutrisi dan infeksi secara sinergis berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas anak. Deteksi dini dan pencegahan stunting yang dapat dilakukan dengan pemantauan berkala berat badan dan tinggi badan. Stunting dapat dicegah dengan memantau dan deteksi dini bila ada gangguan pertumbuhan, memastikan balita mendapat asupan nutrisi yang adekuat dan optimal, serta memperhatikan kondisi kesehatan balita dengan cermat.

Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) harus dilakukan dengan benar sesuai dengan komposisi nutrisi ideal untuk tumbuh kembang. Rekomendasi pemberian makanan untuk mencegah stunting diantaranya: inisiasi enyusui dini (kurang dari 1 jam setelah lahir), ASI eksklusif hingga 6 bulan, MPASI diberikan diusia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI. MPASI diberikan dengan tepat waktu, kandungan nutrisi yang cukup dan seimbang, aman dari kontaminasi, diberikan dengan cara yang benar dan mudah dicerna.

Pada wanita usia subur sebelum masa kehamilan harus memperhatikan status gizinya dalam mempersiapkan kehamilan agar janin yang akan dikandung kelak dalam kondisi baik. Bagi ibu hamil agar pada trimester 1 memaksimalkan nutrisi dengan mengkonsumsi asam folat dan zat besi serta makan dengan gizi yang sesuai kebutuhan karena pada masa itu penting untuk pertumbuhan otak pada janin. Janin sangat bergantung dari nutrisi ibu, sehingga perlu suplementasi yang baik dan atas rekomendasi bidan atau dokter spesialis kandungan.

Apabila anak memiliki tanda yang menyerupai malnutrisi jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan di Faskes terdekat untuk dilakukan oenanganan lebih lanjut. Bagi anak yang terlanjur stunting, dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar menjadi sangat penting. Orang tua juga diharapkan aktif melakukan konseling dengan dokter spesialis anak maupun ahli gizi mengenai pola hidup sehat dan nutrisi yang tepat untuk mendukung kejar tumbuh pada anak, serta berupaya aktif memodifikasi menu makanan agar menarik minat anak untuk mengkonsumsinya.

Semoga podcast kali ini dapat menambah ilmu bagi tenaga kesehatan dan masyarakat secara luas sehingga dapat bersinergi melakukan pencegahan agar anak terhindar dari stunting, dan bagi anak yang sudah terlanjur stunting dapat mengejar tumbuh kembangnya dengan pemenuhan nutrisi yang tepat untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan di masa yang akan datang. Anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita berikan haknya dalam memperoleh nutrisi yang layak untuk masa depan cemerlang. Wayahe RSD dr. Soebandi APIK (Amazing, Perfect, Interest, Kinetic), Jember keren Soebandi beken.