• Pelayanan Poliklinik : Senin - Jumat 8:00 - 16:00 WIB

Jumat, 20 September 2024 : WIB

rsd-dr-soebandi-jember-meperingati-hari-ginjal-sedunia-dengan-mengadakan-senam-hemodialisis-ceria

13 Mar 2023

RSD dr. SOEBANDI JEMBER MEPERINGATI HARI GINJAL SEDUNIA DENGAN MENGADAKAN SENAM HEMODIALISIS CERIA

Hari Kamis, 9 Maret 2023 RSD dr. Soebandi Jember meperingati Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day yang merupakan kampanye global yang bertujuan untuk meningkatakan kesadaran akan pentingnya kesehatan ginjal. Dalam kegiatan yang berlangsung di ruang pelayanan Hemodialisis yang dipandu oleh dr. Yuli Hermasyah, Sp. PD selaku dokter spesialis penyakit dalam penanggung jawab layanan Hemodialis beserta tim Hemodialis RSD dr. Soebandi Jember yang terdiri dari perawat dan staf, memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga penderita gagal ginjal untuk senatiasa semangat dalam menjalani pengobatan dan menjalankan pola hidup sehat, yang salah satunya dengan berolahraga rutin. Selain itu pasien dan keluarga juga diajak turut serta melakukan senam Hemodialis Ceria agar bisa dipratekan di rumah. Pasien dan keluarga sangat antusias dengan adanya acara ini terbukti dengan begitu semangatnya mereka dalam menerima informasi edukasi, mengikuti gerakan senam sembari melakukan cuci darah, serta menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh tim Hemodilisa pada saat pembagian Doorprize. Tim Hemodialisis juga berkeliling mengunjungi setiap bed pasien cuci darah untuk memberikan motivasi dan bunga sebagai bukti kepedulian kami kepada pasien dialisis.Pada tahun 2023 ini, hari Ginjal sedunia mengusung tema 'Kidney Health for All: Preparing for the unexpected, supporting the vulnerable Tema ini diusung untuk menyoroti pentingnya mempersiapkan rencana kesiapsiagaan darurat untuk para pengidap penyakit ginjal. Tema ini dipilih karena peristiwa bencana, seperti gempa bumi, perang, cuaca ekstrem, dan pandemi COVID-19, memberikan dampak yang lebih kepada mereka yang mengidap penyakit kronis, seperti penyakit ginjal. Sulitnya akses, diagnosis, serta perawatan disaat terjadi bencana membuat pengidap penyakit kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan.