Pelayanan Poliklinik : Senin - Jumat 8:00 - 16:00 WIB
Alamat
Pelayanan Poliklinik : Senin - Jumat 8:00 - 16:00 WIB
Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) merupakan suatu upaya kewaspadaan dini di Rumah Sakit untuk memantau perkembangan penyakit menular dengan melaporkan setiap kasus penyakit menular kepada Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan Hospital Record Review (HRR) dilakukan untuk telusur atau melacak kasus melalui catatan medis terhadap kasus Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang berpotensi 'lolos' saat dilakukan tatalaksana perawatan. Melakukan Hospital Record Review (HRR) merupakan bagian dari SARS dalam periode tertentu. Dalam rangka monitoring kegiatan SARS dan HRR di RSD dr. Soebandi hari ini, Rabu, 24 Januari 2024 Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember melakukan survey.
Tim survey diterima oleh Plt. Direktur RSD dr. Soebandi beserta jajaran manajemen. dr. Lilik Lailiyah, M. Kes selaku Plt. Direktur RSD dr. Soebandi menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim survey. Beliau menjelaskan bahwa RSD dr. Soebandi merupakan rumah sakit rujukan regional wilayah Jawa Timur bagian timur serta merupakan satu-satunya rumah sakit kelas B pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Jember. Beliau juga menyampaikan bahwa RSD dr. Soebandi siap untuk disurvey serta siap untuk menerima saran dan arahan tim survey dari Kementerian Kesehatan RI.
Ibu Debsy Pattilima, S.KM., M.PH selaku perwakilan dari Tim Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa surveilans Accute Flaccid Paralysis (AFP) dilakukan karena ditemukan kasus AFP polio di Kota Surabaya, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sampang. Lalu tindak lanjut dari penemuan kasus tersebut adalah melakukan HRR, yang mana SARS & HRR seharusnya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sebagai salah satu strategi dalam melakukan surveilans aktif terhadap AFP untuk menemukan kasus lumpuh layuh. Target Kabupaten Jember yaitu menemukan minimal sebanyak 23 kasus AFP dan saat ini baru ditemukan 4 kasus yang dilaporkan oleh Puskesmas. RSD dr. Soebandi merupakan salah satu dari tiga rumah sakit terpilih yang dikunjungi untuk dapat menemukan kasus yang mirip polio / AFP dengan melakukan diskusi bersama dengan dokter terkait seperti Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Neurologi, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, serta Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dalam melakukan penegakan diagnosis, tindak lanjut, serta melakukan protap protap lanjutan.
Ibu Debsy dan tim berharap agar kegiatan ini tidak berhenti hanya pada pertemuan kali ini saja namun RSD dr. Soebandi dapat melaksanakan HRR secara reguler. Apabila tim surveilans RSD dr. Soebandi menemukan kasus PD3I dapat melaporkan kepada Dinas Kesehatan Jember dan selanjutnya bersama sama melakukan investigasi. Kasus polio yang ditemukan diawali dari penemuan AFP, maka dengan menemukan AFP sebanyak banyaknya dapat dilakukan investigasi lanjutan untuk membuktikan kasus AFP tersebut bukan polio. Hal ini juga sebagai upaya untuk menuju eradikasi polio yang ditargetkan pada tahun 2026. Selanjutnya beliau menyampaikan terima kasih atas sambutan yang sangat baik dari RSD dr. Soebandi dan juga berharap dapat terus memberikan sosialisasi terkait PD3I sehingga tenaga kesehatan dapat mengatasi hal tersebut dengan cepat dan tepat.